Penulis :
@ Chakam Failasuf
@ Siti Jubaidah
@ Ihwan Rahman Bahtiar
Halaman :
56
Ukuran Buku :
A5
Sinopsis :
Pembelajaran ilmu nahwu sejak dahulu sangat dekat dengan karya sastra. Lahirnya kitab tata bahasa Arab seperti Al-fiyah Ibnu Malik yang ditulis pada abad ke-13 merupakan bukti kedekatan itu.
Di dalam tradisi pesantren nusantara munculnya tradisi lalaran atau nadhoman sebagai upaya menguatkan hafalan dan pemahaman melalui bait-bait syair Arab, fakta lain yang menggambarkan betapa dekatnya karya sastra dengan pembelajaran ilmu nahwu.
Sayangnya pembelajaran ilmu nahwu melalu pendekatan karya sastra di Indonesia tidak berkembang lebih jauh, adanya kitab-kitab klasik berbentuk syair dianggap titik akhir proyek akhir. Hal itu cukup memprihatinkan mengingat banyaknya bentuk karya sastra lain yang belum banyak diadopsi dalam pembelajaran tata bahasa, cerpen adalah salah satunya.
Cerpen adalah salah satu bentuk merupakan karya sastra yang dan dekat dengan kehidupan pembacanya. Sayangnya cerpen yang diintegrasikan dengan pembelajaran ilmu nahwu masih sulit ditemui di Indonesia. Penyusunan Antologi Cerpen Nahwu ini adalah upaya untuk mengisi kelangkaan tersebut selain juga untuk melanjutkan proyek pembelajaran kaidah melalui karya sastra.